KEAGAMAAN
Pj Gubernur NTB Ziarah ke Makam TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin didampingi Kepala Dinas Sosial NTB, Dr. H. Ahsanul Khalik, melakukan ziarah ke Makam Pahkawan Nasional, TGKH. Zainuddin Abdul Madjid di Pancor, Sabtu 13 Juni 2024. |
LOMBOK TIMUR - Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin didampingi beberapa pejabat Pemprov NTB, diantaranya nampak Kepala Dinas Sosial NTB, Dr. H. Ahsanul Khalik, melakukan Ziarah ke Makam Pahkawan Nasional TGKH. Zainuddin Abdul Madjid di Pancor (Sabtu,13/07/24).
Rombongan Pj Gubernur memasuki kompleks Al-Abror disambut oleh dzurriyah Maulana Syaikh, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Ketua Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan Pancor, HM. Jamaluddin dan beberapa masyaikh.
Sambutan yang hangat membuat Pj Gubernur terlihat betah mendengarkan penjelasan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang biasa dipanggil Umi Rohmi, tentang bagaimana sejarah Maulana Syaikh melakukan perlawanan kepada penjajah Belanda dari jalur pendidikan. Umi Rohmi mulai membuka lembaran sejarah perjuangan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sejak sekembalinya Maulana Syaikh dari Makkah pada tahun 1934, di mana kemudian TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah pada 22 Agustus 1937, madrasah ini didirikan khusus untuk mendidik kaum pria, kata Umi Rohmi.
Pada saat itu pemerintah kolonial melakukan pengawasan yang ketat terhadap madrasah ini, meskipun sudah diizinkan beroperasi. Bahkan, karena dianggap membahayakan, pemerintah kolonial sempat ingin menutup madrasah tersebut.
Upaya yang dilakukan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid membuahkan hasil, sehingga madrasah ini tetap beroperasi. Satu tahun setelah kedatangan Jepang, ia juga memulai pendidikan bagi kaum perempuan, sebagai penyempurnaan dan pengembangan visi dalam aspek keadilan bagi setiap orang. Upaya itu diwujudkan dengan mendirikan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI), satu tahun setelah kedatangan Jepang.
Kedua madrasah ini menjadi madrasah pertama di Pulau Lombok yang terus berkembang. Pada zaman penjajahan, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga menjadikan kedua madrasah tersebut sebagai pusat pergerakan kemerdekaan. Keduanya juga dijadikan tempat untuk menggembleng para patriot bangsa yang siap melawan dan mengusir para penjajah.
Bahkan, secara khusus, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid membentuk Gerakan Laskar Al-Mujahidin. Gerakan tersebut bergabung dengan gerakan-gerakan rakyat lainnya di Pulau Lombok untuk bersama-sama membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia, ungkap Umi Rohmi sambil mengenang Perjuangan Kakeknya.
Kunjungan Pj. Gubernur Hassanudin, ini bagian dari ikhtiar untuk dapat menjalankan roda pemerintahan di provinsi Nusa Tenggara Barat dengan baik, melalui silaturraahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membangun komunikasi, masukan dan do'a untuk kepentingan NTB secara luas, sehingga terjalin harmoni pada semua aspek kehidupan.
Setelah mendapat penjelasan sejarah Maulana syaikh, Pj Gubernur bersama rombongan melakukan Ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Maulana Syaikh TGKH. Muhmmad Zainuddin Abdul Madjid, yang diawali dengan dzikir, do'a dan dilanjutkan dengan tabur bunga, nampak kekhusu'an pada wajah Hassanudin, dalam do'a nya.
Usai ziarah Pj Gubernur menyempatkan diri menyapa santri dan santriwati yang sedang melaksanakan taklim di sekitar kompleks Makam Maulana Syaikh, dan Hassanudin takjub melihat keadaan para santri yang penuh semangat mengikuti kegiatan taklim.
Usai dari kompleks Al-Abror, Pj Gubernur didampingi Umi Rohmi bersama rombongan berkunjung ke rumah Hj. Sitti Rauhun yang juga ibu dari ulama NTB yang kita kenal dengan sebutan TGB atau TGKH. Dr. Muhammad Zainul Majdi. Kedatangan Hassanudin disambut langsung oleh Umi Rauhun dengan penuh kebahagian, dalam usianya yang sepuh, Umi Rauhun nampak berbincang dengan Hassanudin sambil sesekali diselingi tertawa hangat penuh kekeluargaan.
Setelah beberapa menit, Pj Gubernur pamit untuk melanjutkan perjalanan ke Bendungan Pandanduri, sambil menyampaikan rasa terima kasih kepada Umi Rauhun dan keluarga yang telah menerima kunjungan silaturrahmi dengan hangat, dan berharap sinergi yang baik akan terus terbangun untuk kebaikan bersama dalam membangun NTB.
Pj Gubernur menyampaikan silaturrahmi yang sama akan dilakukan dengan semua pihak dan dalam waktu dekat juga akan melakukan hal yang sama kepada Umi Hj. Sitti Raehanun yang juga putri dari Maulana Syaikh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid. "Sebagai Pj Gubernur NTB, maka hal ini memang harus dilakukan untuk membangun komunikasi dan sinergi dengan semua pihak di NTB," pungkas Hassanudin. (*)
Via
KEAGAMAAN
Post a Comment