PEMERINTAHAN
Ahsanul Khalik: Jangan Asal Bubarkan Kecimol, Itu Bukan Solusi
MATARAM - Jangan Asal bubarkan atau menolak kecimol, karena itu bukan menyekesaikan masalah, malah bisa menimbulkan persoalan sosial baru, bisa berpengaruh terhadap situasi kondisi ketentraman dan ketertiban masyarakat yg tidak baik, bahkan mengganggu kondusifitas dan keamanan daerah, karena sisi lain dari keneradaan kecimol juga harus difikirkan.
Kita sepakat kalau masalah nya adalah erotisme, tapi kita juga harus fahami erotisme ini sebenanrya tdk di kecimol saja, dulu waktu kita kecil ada juga Jangger dgn alat musik gamelan yang bahkan erotisme nya bisa melebihi tarian kecimol saat ini, hanya saja Jangger ini mereka atraksi nya diam di satu tempat dan dulu juga tidak ada medsos dan blom ada HP shg ndk muncul menjadi persoalan yang dipermasalahkan secara luas.
Tentu kesepakatan kita erotisme ndk boleh ada, tp sy ingin katakan erotisme ini bisa terjadi pada berbagai kasus, tidak saja di kecimol, dan yang ada terang benderang saat ini di depan kita adalah kecimol ini.
Tapi lagi-lagi kita tidak bisa serta merta mengambil sikap bubarkan kecimol.
Kecimol ini sesungguhnya dr sisi sosial bisa jadi perekat untuk menjaga kondisi sosial yang menjamin terciptanya relasi dan interaksi sosial antar warga masyarakat yang dinamis, selaras, dan seimbang untuk hidup berdampingan secara damai berdasarkan kesetaraan, kebersamaan, dan persaudaraan sejati, kalau mereka diberikan garis batasan mana yang boleh, mana yang tidak, sehingga tumbuh keserasian sosial di tengah masyarakat.
Kecimol juga harus disadari merupakan hasil olah seni masyarakat sasak yang merupakan pembauran antara budaya lama dengan budaya yang berkembang saat ini, dan pembauran ini tidak bisa dihindari, tapi tetap kemudian merupakan hasil karya seni yang harus dilakukan pembinaan oleh para pemangku adat, agar tdk melanggar norma adat yang dimiliki bangsa sasak, karena sasak memang memiliki adat yang adi luhung dan menempatkan nilai-nilai agama pada porsi yang tinggi.
Dan harus difahami juga pada kondisi kekinian, kecimol juga menjadi penguat ekonomi untuk penghidupan para pemain nya
Tugas kita sekarang adalah merumuskan aturan main bagi kecimol agar tidak erotis, agar tidak memancing perkelahian atau tidak juga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas saat kecimol mengiringi pengantin yang nyongkolan.
Dan yang bisa merumuskan garis batas berupa aturan main itu tentunya para pemangku adat yang kemudian diformalkan oleh Pemerintah, tapi jangan lupa komunitas kecimol diajak untuk merumuskan, sehingga tidak dibuat sepihak, tanpa melibatkan komunitas kecimol.
Kalau mereka sudahndiajak membahas, maka tentunya mereka juga akan menyepakati apa sanksi yang diterima kalau ada pelanggaran, lalu secara bertahap dilakukan evaluasi dan pembinaan sehingga kecimol menjadi hasil seni masyarakat sasak yang beradab, tentu ini tidak mudah tapi kita harus mulai dan terus berikhtiar bersama untuk melakukan pembenahan terhadap kecimol. (*)
Via
PEMERINTAHAN
Post a Comment