POLITIK
TGB Zainul Majdi Ceritakan Rekam Jejak Ganjar-Mahfud
LOMBOK TIMUR - Masyarakat diminta untuk memilih Capres-Cawapres dengan rekam jejaknya yang jelas. Wakil Ketua Koordinator Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, yaitu H. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menyinggung perjalanan karir Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD.
TGB mengingatkan masyarakat tidak tergiur dengan melihat bagian terluar para sosok calon pemimpin. Mereka harus memperhatikan rekam jejak hingga bagaimana tanggung jawab para calon pemimpin.
Berkaca dengan hal itu kata TGB, pasangan nomor urut 3 yaitu Ganjar-Mahfud telah memenuhi syarat menjadi pemimpin negara.
"Rekam jejak yang sebelumnya sudah ditunjukkan ketika Pak Ganjar memimpin Jawa Tengah (Gubernur), ketika beliau 10 tahun di DPR RI. Ketika Pak Mahfud di kementerian, DPR RI, Mahkamah Konstitusi. Alhamdulillah tidak pernah yang menyakiti umat," katanya, Sabtu (13/1/2024).
Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini menyampaikan dalam pengajian dan doa bersama untuk Ganjar-Mahfud di GOR Hamzanwadi, Pancor, Lombok Timur,
Selain itu, kata TGB, Ganjar-Mahfud dinilai memiliki visi-misi yang sangat jelas. Diantara yang ditawarkan adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sakti menjadi salah satu program unggulan di Pilpres 2024.
Program tersebut kata TGB, adalah salah satu dari 21 program unggulan Ganjar-Mahfud. TGB mengatakan KTP Sakti mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini.
"Sekarang itu masih banyak kartu. Maka nanti kalau Ganjar-Mahfud diberikan amanah semua akan kartu itu akan dihilangkan cukup dengan KTP saja," tegasnya.
Doktor Ahli Tafsir Alquran ini membeberkan saat ini bantuan yang diterima masyarakat belum terpusat pada satu kartu, melainkan tersebar dalam beberapa kartu. Misalnya seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Tani, Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan sebagainya.
"Tapi besok cukup dengan KTP, pupuk untuk petani cukup dengan KTP, solar untuk nelayan cukup dengan KTP, termasuk bantuan untuk guru ngaji juga cukup dengan KTP," beber TGB.
Ditambahkan TGB, program ini akan mempermudah masyarakat dalam mengakses hak-haknya sebagai warga negara. Mereka tidak akan diberatkan lagi dengan banyaknya kartu.
"Termasuk satu sarjana untuk keluarga miskin dan semua program-program yang lain. Kesehatan, pendidikan dan ekonomi cukup hanya dengan KTP saja," ucapnya. (yon)
Via
POLITIK
Post a Comment