PERISTIWA
Gejolak Mega Proyek SPAM Selatan Berlanjut, Warga Khawatir Debit Air Mengecil di Hulu
Ratusan masyarakat mendatang Kantor Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik menolak pembangunan Mega Proyek SPAM Selatan yang terletak di Desa Kotaraja. |
Lombok Timur - Proyek SPAM Selatan senilai, Rp151 miliar yang saat ini tengah dalam proses pembangunan di Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus bergejolak di tengah-tengah masyarakat. Pasalnya, penolakan ini lantaran banyaknya masyarakat tidak setuju air mereka akan dialirkan ke wilayah selatan dengan kapasitas atau debit yang cukup besar.
Penolakan kembali terjadi, Senin 4 Desember 2023. Ratusan masyarakat dari berbagai desa mendatangi Kantor Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik. Di lokasi ini tengah berlangsung sosialisasi SPAM Selatan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Informasi yang dihimpun media ini, ratusan masyarakat menerobos masuk ke halaman Kantor Desa Lendang Nangka Utara yang saat itu tengah dilakukan sosialisasi Spam Selatan. Dari video yang beredar pun, masyarakat nyaris bentrok dengan petugas keamanan yang saat itu tengah berjaga di lokasi.
Kapolsek Masbagik, AKP. Ery Armunanto, SH saat dikonfirmasi adanya sosialisasi SPAM Selatan di Kantor Desa Lendang Nangka Utara. Kapolsek tak memberi tanggapan terkait informasi keributan yang terjadi meskipun banyak petugas dari unsur kepolisian berada di lokasi.
"Nah gak buat laporan saya semeton. Yang buat tadi Intel Polres," kilahnya singkat.
Langkah serupa dilakukan Camat Masbagik, Agus Safandi yang juga enggan memberikan komentarnya terkait keributan yang terjadi saat sosialisasi SPAM Selatan di Kantor Desa Lendang Nangka Utara. "Kanda masih di ruangannya Pak Pj Bupati Dinda, nanti kanda hubungi," jawabnya singkat.
Diketahui, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan yang sumber pendanaannyan dari Bank Dunia ini dihajatkan dapat mengurai permasalahan air bersih wilayah selatan di Kabupaten Lombok Timur. Ini merupakan komitmen Pemerintah Daerah Lombok Timur untuk mengawal pengerjaannya di lapangan.
Di sisi lain, warga melakukan aksi penolakan karena khawatir kebutuhan air untuk masyarakat hulu akan semakin berkurang mengingat air yang menjadi kebutuhan SPAM cukup besar yang akan dialirkan ke kawasan Selatan Kabupaten Lombok Timur. (yon)
Via
PERISTIWA
Post a Comment