PERISTIWA
Lewati Jalur Ilegal, Pendaki Gunung Rinjani Asal Desa Rempung Meninggal Dunia
Proses evakuasi jenazah, Abdullah (40 tahun) yang meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani. |
Lombok Timur - Peristiwa meninggalnya pendaki kembali terjadi di Kawasan Gunung Rinjani. Kali ini menimpa pemdaki asal Desa Rempung, Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, Abdullah (40 tahun). Korban meninggal karena diduga kelelahan lantaran mendaki melalui jalur tikus atau ilegal.
Informasi meninggalnya pendaki ini didapat oleh petugas pada Selasa 12 September 2023, pukul 18.00 Wita. Azis selaku Kepala Resort Balai Taman Nasional Gunung Rinjani/BTNGR Resort Timbenuh Kecamatam Pringgasela, membenarkan mengenai meninggalnya pendaki Gunung Rinjani sal Desa Rempung tersebut.
Sekitar pukul 17.00 Wita, petugas Resort Timbenuh mendapat laporan dari masyarakat bahwa di lokasi antara pos 2 dan pos 3 (areal hutan BTNGR) telah meninggal dunia salah seorang pendaki yang baru turun atas nama Abdullah (40 tahun), warga RW Sinar harapan Dusun Rempung Timur Utara, Desa Rempung.
"Selanjutnya petugas berkordinasi dengan TNI Polri dan keluarga pendaki untuk persiapan evakuasi. Titik kumpul di Kantor Resort Timbenuh BTNGR Pringgasela," terang Kasi Humas Polres Lotim, Iptu. Nicolas Oesman.
Disebutkan, para pendaki berjumlah 5 orang dan 3 orang berasal dari Desa Rempung Pringgasela, yakni Abdullah (meninggal dunia), Haris Iskandar dan Fakhruroji. Sedangkan 2 orang berasal dari Desa Pringgasela, Rian dan Ahyar Rosidi.
Dari informasi yang dihimpung dari TNGR, para pendaki naik ke Gunung Rinjani pada Senin 11 September 2023 sekitar pukul 11.00 wita melalui jalur Dasan Lekong/jalur ilegal atau melalui jalur tikus sehingga petugas pos tidak mengetahui secara pasti identitas dari pendaki tersebut.
Selanjutnya para pendaki (5 orang) turun pada 12 September 2023, Sekitar pukul 17.00 Wita Abdullah (korban) diduga kelelahan dan meninggal dunia. Pukul 19.18 Wita, petugas gabungan menuju TKP untuk melakukan evakuasi dibantu warga dan pihak keluarga.
"Tim evakuasi terdiri dari keluarga,TNI/Polri, Damkar, SAR Lotim, relawan dan poter berasal dari warga masyarakat Desa Timbanuh dengan jumlah 20 orang," tandasnya. (yon)
Via
PERISTIWA
Post a Comment