KEAGAMAAN
Ribuan Ibu - Ibu Rela Berdesakan Demi Bisa Ikuti Tradisi Ngurisan Jelang HULTAH NWDI Ke - 88
Ketua YPH PPD NWDI Pancor, H. Muhammad Djamaluddin lakukann kegiatan ngurisan yang grutin digelar di setiap menjelang puncak perayaan Hultah NWDI. |
Pancor - Ribuan Ibu - Ibu rela rela berdesakan demi bisa mengikuti tradisi Ngurisan atau cukuran massal yang digelar menjelang puncak Hultah NWDI ke - 88 di GOR Hamzanwadi Pancor Lombok Timur, Sabtu (26/08/2023).
Para orang tua datang dengan membawa bayi - balitanya antre untuk dicukur oleh para Tuan Guru, Masyaikh Makhad Darul Qur'an Wal Hadist (MDQH) dan bertemu dengan para zurriyat pendiri NWDI.
Diiringi dengan lantunan sholawat yang dibawakan oleh santri MDQH Pancor, para ibu ibu secara bergiliran mengikuti tradisi ngurisan. Mereka ingin buah hatinya memdapat keberkahan dari para Masyaikh.
"Ini yang pertama, tujuan saya biar anak saya dapat berkah dari para Masyaikh dan mendapar manfaat dari momen Hultah", ujar salah seorang warga, Yuliana.
"Ini anak saya yang kedua, semoga dapat berkah dan menjadi anak yang soleh", tambahnya.
Ketua YPH PPD NWDI Pancor, H. Muhammad Djamaluddin mengatakan tradisi ngurisan rutin digelar disetiap menjelang puncak perayaan Hultah NWDI.
"Ini adalah sunnatan hasanah dari pendiri NWDI bahwa disetiap kegiatan atau h - 1 Hultah selalu kita gelar cukuran atau ngurisan", ujarnya.
" Tujuannya adalah kita ingin mendapatkan keberkahan dari perjuangan pendiri NWDI TGKH M. Zainuddin Abdul Majid", sambung Djamaluddin.
Lebih jauh, Ketua DPD Partai Perindo Lombok Timur itu menjelaskan filosopi ngurisan adalah membersihkan diri untuk memulai suatu hal yang baru.
"Anak anak kita dicukur atau ngurisan supaya mereka tumbuh menjadi insan insan yang soleh - solehah dengan mengawalinya didoakan oleh para masyaikh kita", tutup adik kandung TGB itu.
Tradisi ngurisan ini merupakan rangkaian kegiatan Hultah NWDI ke 88 sekaligus sebagai sarana silaturrahmi dengan seluruh warga NWDI. (yon)
Via
KEAGAMAAN
Post a Comment