HUKRIM
Ditetapkan Tersangka, Pimpinan Ponpes Pelaku Pemerkosa di Kotaraja Terancam 15 Tahun Penjara
Kasat Reskrim Polres Lotim, AKP. Hilmi Manusson Prayugo, SIK (kiri) didampingi Kanit Tipiter dan Tipidum Polres Lotim. |
Lombok Timur - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Timur (Lotim) langsung bergerak cepat menangkap oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Kotaraja, Kecamatan Sikur, LMI (43 tahun) pelaku pelecehan seksual terhadap santrinya. Bahkan pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman 15 tahun kurungan penjara.
"Pelaku sudah kita amankan dan saat ini masuk tahap sidik," terang Kasat Reskrim Polres Lotim, AKP. Hilmi Manusson Prayugo, SIK, Jumat 5 Mei 2023.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi maupun korban. Tercatat baru dua korban yang secara resmi melaporkan tindakan bejat yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes tersebut. "Korban yang sudah melapor dua orang. Indikasi korban lain belum ada," tambahnya.
Sedangkan untuk motif pelaku masih didalami oleh penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lotim. Diketahui pelaku melakukan persetubuhan kepada santrinya antara tahun 2022 hingga 2023 itu dengan TKP di ruangan laboratorium asrama Ponpes setempat.
"Pimpinan Ponpes ini menyetubuhi korbannya lebih dari dua kali. Begitupun korban mengaku hanya mengetahui pelaku melakukan aksinya sendirian. Tapi indikasi-indikasi lain masih terus kita dalami," terang Kasat Reskrim.
Dalam kasus ini, kata Hilmi, pelaku dijerat UU PPA Pasal 81 ayat 2 dan atau ayat 3 dan atau ayat 5 udang undang RI ayat nomor 17 tahun 2016 tentang penetap atas peraturan pemerintah pengganti undamg undang nomor tahun 2016. Tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2022 tentang perlindungan perlindungan anak. Junto pasal 6 huruf C undang-undang RI nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman 15 tahun penjara. (yon)
Via
HUKRIM
Post a Comment