PENDIDIKAN
"Gerakan Satu Siswa, Satu Usaha", Langkah Dikbud NTB Tanamkan Wawasan Berwirausaha Sejak Dini
MATARAM- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB Bidang Pembinaan SMK Menggelar Rapat Koordinasi "Program Gerakan Satu Siswa, Satu Usaha". Hal itu dilakukan tidak lain dalam rangka untuk menanam mindset kewirausahan peserta didik SMK sejak dini.
Rakor itu dihadiri oleh Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr. H. Aidy Furqan, Kepala SMK Swasta se-NTB yang berlangsung di Sembalun Lombok Timur.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dikbud NTB, M. Khairul Ihwan,S.Pd., MT mengatakan bahwa penting sekali menanamkan mindset kepada peserta didik sejak awal. ‘’Memang bagi beberapa orang program satu siswa, satu usaha ini dianggap skeptis terlalu berhayal. Namun sejatinya kita wajib menanamkan sejak dini bahwa siswa SMK itu harus berwawasan wirausaha,"ujarnya.
Dipaparkan lebih jauh, bahwa polanya sederhana saja, siswa kelas 10 belajar seperti biasa sesuai Pergub 75 Tahun 2020 Tentang Revitalisasi SMK, kemudian ketika kelas 11 siswa d minta membuat profile 1 buah produk.
Produk ini kemudian dioptimalkan dan dikembangkan ketika di sekolah dengan rajin saling berdiskusi sesama siswa, dengan guru dan dengan guru tamu dari industri yg datang ke sekolah. Di luar sekolahpun, siswa harus aktif optimalkan produknya dengan belajar menjual, belajar sinergi dengan UMKM, belajar lewat media dan berbincang dengan siapapun seputar produknya itu.
"Diawal awal memamg kami yakin banyak kendala yang mereka hadapi, misalnya mental yang enggan bertanya, keberanian menjual produknya, kemampuan berdiskusi bertanya dan presentasikan produknya tersebut, " jelasnya.
Namun seiring dengan waktu, mereka akan tumbuh dengan sendirinya, dengan keadaan mereka harus menyesuaikan diri, dan pada ahkirnya nanti profile lulusan SMK sudah berbeda. mindsetnya berkembang dan memiliki banyak kemampuan yang dibutuhkan ketika lulus SMK.
Penerapan konsep ini bisa juga dilakukan oleh kumpulan dari beberapa siswa lintas jurusan. Misalnya saja, siswa jurusan mesin, elektronik dan pengelasan kolaborasi dalam membuat sepeda listrik. "Silahkan, fleksibel sesuai keadaan sekolah. Intinya kita ingin mengembangkan mindset anak anak," tegasnya.
Dampak dari program ini akan dirasakan lima tahun kedepan. Mereka nanti akan menggerakkan sektor riil yang ada di Bumi Gora. Bayangkan kalau seluruh komoditi unggulan, mulai dari kelapa, jagung, ikan kedelai semuanya diolah sendiri dan pengusahanya lahir dari rahim SMK. "Coba bagaimana majunya ekonomi kita kedepannya,’’ terangnya.
Menurutnya, program ini diperuntukkan untuk semua SMK baik negeri dan swasta. Tahun 2023 ini juga akan diperkuat siswanya melalui program SMK Gemilang Karya. Maka dari itulah, saat ini Dikbud NTB akan fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) siswa melalui gerakan kewirausahaan.
"Lulusan SMK setiap tahunnya mencapai 35 ribu orang perlu dipikirkan serius. ‘Saya yakin akan berkembang, makanya kita optimis satu siswa, satu usaha ini sukses kita laksanakan,"tandasnya. (yon)
Via
PENDIDIKAN
Post a Comment