PENDIDIKAN
Berkualitas! Kepala Sekolah Penerima DAK Fisik Mengaku Puas Atas Hasil Pekerjaan Swakelola
Berkualitas: Fisik bangunan sekolah yang merupakan hasil pekerjaan DAK fisik yang dilaksanakan secara swakelola. |
Mataram - Pelaksanaan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik kepada sekolah-sekolah di SMA di NTB tahun ini mengaku puas atas hasil pengerjaan yang dilakukan secara swakelola di lapangan. Pasalnya, pengerjaan secara swakelola ini mulai dari bahan material dan lainnya sudah sesuai RAB.
Bahkan semua kepala sekolah penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun ini menilai kualitas bangunan sistem swakelola tipe 1 jauh bagus jika dibandingkan dengan kontraktual atau tender.
Seperti halnya disampaikan, Kepala SMAN 11 Mataram, Sunoto menegaskan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dengan sistem swakelola tipe 1 jauh lebih bagus hasilnya jika dibandingkan dengan sistem Kontraktual.
Pasalnya, dengan sistem swakelola dari sisi kualitas bangunan bisa di cek langsung sebab pekerjaanya berlapis-lapis. ‘’Alhamdulillah, kami bersyukur dengan sistem swakelola tipe 1 ini semua bisa merasakan manfaatnya. Termasuk ekonomi masyarakat yang ada disekitar bisa merasakan manfaat dengan sistem swakelola,’’terangnya, Kamis 5 Januari 2023.
Menurutnya, dari sisi kualitas bisa dibandingkan dengan sistem tender. Hal ini tentu menjadi keberkahan untuk SMAN 11 Mataram. ‘’Kita pastikan sebelum tanggal 15 Januari sudah selesai pekerjaan ini,’’ungkapnya.
Untuk diketahui, SMAN 11 Mataram mendapatkan 11 ruang untuk bangunan gedung fisik yang dananya bersumber dari DAK fisik tahun 2022, terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, lobi, ruang perpustakaan, ruang bimbingan konsling (BK), ruang laboratotium fisika, ruang Laboratorium kimia, ruang laboratotium biologi, ruang Laboratorium komputer, ruang OSIS/Pramuka dan PMR, serta ruang Usaha Kesehatana Sekolah (UKS).
‘’Dari 11 ruangan ini yang sudah selsai 100 persen 7 ruang. Sedangkan 4 ruang dipastikan selesai sebelum tanggal 15 Januari 2023,’’jelasnya.
Menurutnya, kualitas ini bagus dan sesuai dengan spek yang ada di RKB. ‘’Alhamdulillah, yang bekerja semua di sekitar sekolah. Ini tentu menjadi kebanggan masyarakat Majeluk sebab sekolah ini kualitasnya semua bagus,’’tegasnya.
Dipaparkan lebih jauh, jika dibandingkan sistem kontraktual dengan sistem swakelola tipe 1 ini jauh lebih bagus tahun ini.
‘’Kalau kita bandingkan jauh lebih bagus sistem swakelola tipe 1 yang dikerjakan tahun ini,’’paparnya.
Menurunya, kelebihan sistem ini karena disaksikan langsung mulai dari menggali sampai finising. Misalnya, dari bahan besi sesuai spek yang dipersyaratkan sebab ada fasilitator. Kemudian campurannya juga sangat bagus.
‘’Kalau kualitas saya sangat yakin jauh lebih bagus tahun ini,’’yakinnya.
Ditempat yang sama, Fasilitator SMAN 11 Mataram, I Ketut Sumantri mengakui dari sisi kontraktual dan swakelola tipe I sama. Hanya saja sistem saat ini jauh lebih berkualitas.
‘’Kita yakin sistem swakelola tipe 1 ini jauh lebih bagus. Sebab semuanya langsung di pantua dari material dan kualitasnya. Namun kalau kontraktual banyak dikurangi speknya dari kelas 1 menjadi kelas 2 dan lain sebagainya,’’benernya.
‘’Sekarang ini peroses finising ke empat ruang yang saat ini dikerjakan,"ujarnya.
Dipaparkan lebih jauh, dengan sistem swakelola tipe 1 ini kermanfaatannya lebih banyak. Terbukti tukang maupun pladen yang bekerja sekitar sekolah. ‘’Bagus sistem swakelola ini, masyarakat setempat bisa langsung bekerja untuk menafkahi keluarga,’’ucapnya dengan penuh rasa syukur.
Sementara Fasilitator, Lalu Ade Setiawan menambahkan sekitar 60 orang bisa terserap bekerja selama proyek ini berlangsung. Mudah-mudahan sistem swakelola ini ditetapkan oleh pemerintah.
‘’Kita berharap sistem ini ditetapkan oleh pemerintah, sebab kualitas jauh lebih bagus dan keterserapan para pekerja lokal bisa merasakan manfaat proyek DAK Fisik Dikbud NTB,’’harapnya.
Untuk fisik bangunan, lanjutnya, dipastikan pada pekan kedua Januari sudah selesai pengerjaannya. Selain itu, sistem swakelola tipe 1 ini jika bicara kualitas pekerjaan bangunan bisa mengikuti spek yang ada di rancangan anggaran biyaya (RAB). Berbeda dengan kontraktual.
‘’Kalau kontraktual spesifikasinya banyak dikurangi. Taulah yang begitu-begitu tapi kalau swakelola tipe 1 ini banyak yang awasi serta RKB sesuai dengan spesifikasi dan pembayaran di eksekusi oleh BPKAD Provinsi NTB sesuai pesanan oleh fasilitator, suplayer maupun tukang,"benernya.
Oleh sebab itu, kualitas bangunan dengan swakelola jauh lebih bagus jika dibandingkan dengan kontraktual. ‘’Kita berharap semoga sistem swakelola tipe 1 ini bisa dilanjutkan,"tutupnya. (AK-NTB/02)
Via
PENDIDIKAN
Post a Comment