POLITIK
AHY Sentil Korban Jiwa di Pilkada 2019, Ketua DPC Partai Demokrat Lotim Minta KPU dan Bawaslu RI Bekerja Lebih Baik
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) udai Rapat Pleno Pengurus DPP Partai Demokrat. |
Nasional - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap KPU dan Bawaslu bisa bekerja sebaik-baiknya, sehingga insiden jatuhnya korban jiwa di kalangan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pemilu 2019 tidak terulang lagi.
“Bangsa Indonesia perlu belajar dari pengalaman Pemilu 2019 yang telah memakan korban jiwa di pihak penyelenggara Pemilu, yakni 894 petugas meninggal dunia, dan 5.175 korban sakit. Insiden ini terjadi akibat kelelahan dan beban kerja yang berlebihan,” ungkap AHY, dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Kamis (12/1).
Pernyataan AHY tersebut disampaikan setelah Rapat Pleno Pengurus DPP Partai Demokrat di awal tahun yang merupakan konsolidasi partai di tingkat pusat.
Karena itu, Lanjut AHY menyampaikan harapannya supaya KPU dan Baswalu bisa mencari cara agar tidak ada lagi korban atau ‘zero incident’ di kalangan PPS pada Pemilu 2024 mendatang.
Memasuki tahun politik, Partai Demokrat juga mengingatkan agar Penyeleggara Pemilu, Aparat Keamanan, Aparat Penegak Hukum, Pejabat Kepala Daerah hingga ASN agar tetap profesional, netral, tidak terlibat politik praktis dan jangan berpihak.
Rapat tersebut juga membahas evaluasi program kerja Partai Demokrat 2022 dan rencana kerja 2023 termasuk mengupas peluang dan tantangan situasi politik hingga ekonomi nasional kedepan.
Terkait pernyataan AHY itu, Ketua DPC Lombok Timur, Amrul Jihadi, saat dikonfirmasi mengapresiasinya. Menurut dia, tidak bisa dipungkiri dimana fakta tahun 2019 yang disoroti tersebut terjadi. Karena itu sudah seharusnya pihak penyelenggara harus menyiapkan diri jauh-jauh sebelumnya.
"Kita juga berharap KPU maupun Bawaslu dari sekarang harus menyiapkan cara, khusunya penyelenggara di tingkat PPS dan nanti nya di PPK,"jelasnya.
Sehingga dalam pelaksanaan Pesta Demokratis 2024 baik Pilpres dan Pileg, yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan. Tidak ada insiden yang yang terjadi seperti kejadian pada tahun 2019.
"Kita tidak ingin peristiwa adanya korban jiwa pada Pilkadantahun 2019 terulang terjadi di Pilkada 2024 mendatang," tandasnya. (AK-NTB/02)
Via
POLITIK
Post a Comment