BUDAYA DAN HIBURAN
Suguhkan Wisata Budaya, Sekda Lotim Sebut Desa Pengadangan Unik dan Luar Biasa
Lombok Timur (aksarantb.com) - Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Drs. H. M Juaini Taofik menyebut Desa Pengadangan unik dan luar biasa. Hal itu terlihat dari atraksi-atraksi budaya yang dilahirkan dan dipertahankan oleh desa ini.
Hal ini dikemukakan Sekda Lotim dalam kunjungannya ke Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela beberapa waktu lalu. Kunjungan ini bermaksud lebih memperkenalkan Desa Pengadangan di mata dunia.
Dalam sambutannya, Sekda mengungkapkan keunikan yang menjadi satu daya tarik yang dimiliki Desa Penghadangan, yang tidak di miliki desa manapun di Lombok Timur.
"Kita di Desa Pengadangan ini, dari 209 Desa di Lombok Timur, Desa Pengadangan menjadi satu desa tua yang unik. Cirinya dari tata letak pemerintahannya, tidak banyak dari kantor desa yang dekat dengan masjid dan juga tempat adatnya," ucap pria yang akrab disapa Kak Ofik itu.
Lebih lanjut Sekda mengatakan, Desa Pengadangan luar biasa, dikarenakan mampu menyatukan tempat pemerintahan, adat istiadat dan juga tempat peribadatannya.
"Banyak desa yang karena tekanan penduduknya berubah, dan itu yang menyebabkan harmonisasi dengan tokoh agama adat juga ikut berubah. Namun di Desa Pengadangan istimewa, kalau boleh kita belajar, belajarlah dari Desa Pengadangan ini," sebutnya.
Hal itu dikatakan Sekda Karena Desa Pengadangan mampu menjaga budayanya dari berpuluh tahun yang lalau hingga dengan saat ini. Lebih lanjut sekda menceritakan pengalamannya yang sempat berkunjung ke bali, pada saat mengikuti persiapan acara G20 di sana, ia belajar banyak tentang nilai budaya yang tertanam, terjaga hingga bali mampu di kenal dunia hingga saat ini.
"Saya saat bertemu Gubernur Bali pada persiapan G20 lalu, dia mengatakan kepada Mendagri, kalau diperhatikan wilayah di Indonesia belum tentu Bali yang terindah, mungkin lebih bagus di Lombok. Namun sampai hari ini mengapa Bali masih menjadi destinasi utama, sederhana jawabannya karena kami masih mempertahankan budaya," ungkapnya.
Oleh karenanya, Bali berhasil karena budaya disana merupakan lifestyle sehingga masyarakat tidak merasa berat menjalani dan mempertahankan budayanya. Hal ini lah yang juga dilihat Sekda di Desa Pengadangan, dimana adat istiadat masih terjaga dengan sangat baik.
Oleh karenanya, Sekda mengungkapkan sedang menguji Desa Pengadangan apakah berhasil menjaga adat, dengan kemarin menggelar acara Betetulak dengan diisi parade 5 ribu dulang.
"Rupanya Desa Pengadangan berhasil, hingga parade 5 ribu dulang tersebut menjadi perbincangan," ungkapnya.
Untuk itu juga, walaupun tidak ada momentum istimewa Desa Pengadangan pada saat ini masih tetap melakukan apa yang menjadi keharusan, yakni menghormati tamu yang berkunjung di desanya. (AK-NTB/03)
Post a Comment