PEMERINTAHAN
Pemda Lotim Terus Kejar Tunggakan PT. LED Sebesar, Rp6 Miliar
Lombok Timur (aksarantb.com) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Timur (Lotim) terus mengejar dan menagih tunggakan pajak PT. Lombok Energy Dinamics (LED) dengan nilai Rp6 miliar. Dari Rp6 miliar itu merupakan tunggakan pajak selama tiga tahun.
Tunggakan pajak PT LED ini adalah salah satu sumber PAD yang cukup besar namun belum digarap maksimal. Disisi lain capaian PAD Lombok Timur di tahun ini
masih jauh dari target.
" Setalah kita datangi beberapa minggu lalu, untuk sementara ini kita lakukan komunikasi melalui via telpon. Bahkan hari ini kita juga telah melalukan penagihan,"kata Kepala Bapenda Lombok Timur, Muksin kemarin.
Soal kapan tunggakan pajak itu bisa tertagih, Muksin belum bisa memberikan kepastian. Namun kata dia pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin agar perusahaan itu bisa segera mungkin memenuhi kewajibannya sebelum tahun ini berakhir. Apalagi perusahaan ini juga sudah sampai tiga tahun menunggak dan itu tentunya tidak bisa ditolerir.
"Kalau tetap tidak ada kepastian, maka kita mengambil tindakan dengan cara refresif sesuai ketentuan yang berlaku. Yaitu kita akan melibatkan APH baik itu Kejaksaan maupun kepolisian untuk melakukan penagihan,"terang dia
Tidak hanya PT LED, namun penagihan juga dilakukan terhadap perusahaan lainnya di Lombok Timur yang juga nunggak membayar pajak " Ikhtiar kita sekarang ini tentunya dengan mengoptimalkan kekuatan yang ada " tutup Muksin.
Sebelumnya Muksin menjelaskan sampai dengan Nopember ini capaian PAD Lombok Timur presentasinya baru diangka 60 persen dari target yang harus dipenuhi yaitu sebesar Rp440 miliar lebih. Dari presentasi 60 persen itu, jika dinominalkan capaian PAD yang telah dipenuhi sekitar Rp260 miliar. Belum maksimalnya capaian PAD itu sebabkan karena banyaknya sumber PAD yang belum terserap dengan maksimal. Salah satunya PAD yang bersumber dari pajak.
Untuk mengejar target itu sekarang ini telah melalukan pemetaan secara detail. Terlebih lagi kita memiliki aplikasi bernama Sistim Evaluasi dan Monitoring Pendapatan Asli Daerah (SEMPAD). Sistem ini akan menjadi jembatan kita untuk melihat secara real time capaian PAD kita,"ujar Muksin.
Selain dari pajak, sumber PAD lainnya akan terus dikejar diantaranya PAD dari tambang, retribusi, dan yang banyak lainnya. Dengan berbagai upaya yang dilalukan itu, Muksin optimis capaian realisasi PAD tahun ini akan jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. (AK-NTB/02)
Via
PEMERINTAHAN
Post a Comment