POLITIK
21 Tahun Partai Demokrat, Konsisten Bersama Rakyat Perjuangkan Perubahan dan Perbaikan
Ketua DPC Demokrat Lotim, Amrul Jihadi, ST bersama para pimpinan dan anggota DPRD Lotim fraksi Partai Demokrat berfoto di acara Rapimnas di Jakarta. |
Lombok Timur (Aksara NTB.com) - Partai Demokrat memperingati hari ulang tahunnya yang ke-21. Demokrat ada, karena kesetiaan seluruh kader kepada cita-cita para penggagas dan pendiri. Demokrat juga ada, karena kepercayaan dan suara rakyat.
Di usianya yang ke-21 tahun, Demokrat memiliki pengalaman yang lengkap dalam berdemokrasi. Bahkan pernah 10 tahun memimpin jalannya pemerintahan.
Para pemimpin, pengurus dan fungsionaris utama, para ketua DPD dan DPC, para wakil rakyat dan para kepala daerah dari Partai Demokrat melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional. Mereka datang dari seluruh Tanah Air. Ada yang dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Pada Rapat Pimpinan Nasional tersebut, Demokrat fokus pada tiga hal. Pertama, memikirkan dan mencari solusi atas persoalan rakyat. Utamanya, kondisi sosial ekonomi rakyat. Kedua, mengambil sikap atas sejumlah isu nasional yang fundamental. Isu-isu ini juga menjadi perhatian rakyat, bahkan dunia. Baik soal demokrasi, kebebasan, keadilan, maupun supremasi hukum. Ketiga, harapan dan rekomendasi Demokrat, baik pusat maupun daerah, untuk Pemilu 2024.
"Partai Demokrat berkeinginan untuk menawarkan solusi-solusi terbaik yang dapat menjadi alternatif penyelesaian masalah rakyat saat ini dan ke depan,"terang Ketua DPC Demokrat Lotim, Amrul Jihadi, Senin 19 September 2022.
Persoalan rakyat yang dibahas dalam Rapimnas itu, lanjut Amrul, senada dengan suara-suara rakyat yang merupakan hasil berkeliling Nusantara Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyambangi desa-desa, kecamatan, kota dan kabupaten, di 34 provinsi di Indonesia.
Seperti dii Jepara, Jawa Tengah, Ibu Daimah, 52 tahun, seorang ibu rumah tangga yang mengadu soal tingginya harga-harga. Ibu Ana, 32 tahun, guru PAUD yang penghasilannya 200 ribu rupiah per bulan. Begitupun Ibu Indah 25 tahun, istri seorang supir truk yang penghasilannya tak menentu.
"Mereka meneteskan air mata. Mas AHY, kulo mboten mikir mangan sing enak, saget mangan mawon, kulo sampun syukur”. (Jangankan makan enak, bisa makan saja sudah syukur)," tutur Amrul mengutip cerita AHY pada momentum Rapimnas tersebut.
Begitupun para pelaku UMKM mengadu soal menurunnya daya beli masyarakat di berbagai daerah di Indonesia yang membuat masyarakat sulit bertahan.
Ditegaskan Amrul, Demokrat tidak bermaksud melebih-lebihkan permasalahan dan tantangan sebagai bangsa utamanya di bidang ekonomi; karena memang begitu adanya. Itulah realitas saat ini.
Demokrat mengapresiasi niat baik dan upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian global tersebut. Namun jika pemerintah tidak cakap melakukan antisipasi dan adaptasi yang diperlukan, maka perekonomian Indonesia bisa tidak selamat dan rakyat tentu akan menderita karenanya.
Maka dari itu, pandangan Demokrat menyangkut visi strategi dan kebijakan pembangunan ke depan. Berbeda dengan kebijakan pemerintahan saat ini, Demokrat justru mengutamakan pembangunan manusia. (AK-NTB/01)
Via
POLITIK
Post a Comment