HUKRIM
M. Nasir, Polisi Penembak Polisi di Lotim Hingga Meninggal Divonis 17 Tahun Penjara
LOMBOK TIMUR (Aksara NTB. Com) -
Kasus penembakan polisi yang dilakukan oleh oknum polisi, Bripka M. Nasir (30 tahun) terhadap Briptu. Khaerul Tamimi (26 tahun) memasuki babak puncak. M. Nasir selaku pelaku penembakan telah menjalani masa sidang sebagaiman mestinya. Pelaku divonis 17 tahun penjara dalam proses sidang di Pengadilan Negeri (PN) Selong.
Proses sidang sendiri dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2022. Hakim yang bertindak dalam perkara ini, Syamsudin Munawir selaku Ketua Majelis didampingi Nursalam dan Abdi selaku anggota.
"Kasus polisi bunuh polisi beberapa waktu lalu sudah putus. Terdakwa divonis 17 tahun penjara,"terang Kasi Pidana Umum (Pidum) pada Kejari Lombok Timur (Lotim), Ida Made Oka Wijaya, kepada Aksara NTB. Com di kantornya, Jumat 29 Juli 2022.
Dijelaskan bahwa vonis 17 tahun penjara terdakwa M. Nasir lebih ringan dari tuntutan Jaksa yang menuntut 18 tahun penjara. Terdakwa dituntut dengan Pasal 340 Tentang Pembunuhan Berencana subsidier Pasal 338 Pembunuhan Biasa. "Terdakwa terbukti melakukan pembunuhan berencana sebagaimana tuntutan yang kita limpahkan,"terangnya.
Berkurangnya vonis yang dijatuhkan dari tuntutan ini, kata Oka, pihaknya masih pikir-pikir untuk melakukan banding. Langkah tersebut dikarenakan dari terdakwa sendiri masih pikir pikir atas putusan 17 tahun penjara tersebut.
Terdakwa saat ini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Selong untuk menjalani proses hukum sebagaimana mestinya. "Yang bersangkutan sudah ditahan di Rutan Selong,"sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, korban Briptu. Khaerul Tamimi (26 tahun) ditembak di rumahnya di BTN Desa Denggen oleh Bripka. M. Nasir (30 tahun), Senin 25 Oktober 2021 lalu.
Korban yang merupakan anggota Humas Polres Lotim ditembak mati sekitar pukul 15:30 Wita. Saat itu, korban tengah pulang ke rumahnya untuk mandi dan mengganti pakaian usai mengikuti pencak silat ujian kenaikan pangkat di Mapolres Lotim.
Saat korban pulang, pelaku yang bertugas di Polsek Wanasaba sempat mencari korban ke Mapolres Lotim di ruangan Humas. Mengetahui korban tidak ada di tempat, kemudian disusul pelaku ke rumahnya. Di sanalah pelaku melakukan penembakan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 tentang pembunuhan berencana. Pelaku juga dikenakan hukuman kode etik berupa pemecatan tidak dengan hormat (PTDH). (AK-NTB/01)
Via
HUKRIM
Post a Comment