PENDIDIKAN
Pertama di Lotim, Hamzanwadi "Integrated Farming" Lakukan Program Biopori di Desa Setungkep Lingsar
Lombok Timur (aksarantb.com) -
Hamzanwadi Integrated Farming kolaborasi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIH Pancor mensosialisasikan sekaligus menjalankan program biopori di Desa Setungkep Lingsar, Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.
Kades Setungkep Lingsar, Saipul Muslimin menyambut baik program biopori itu. Menurutnya, program ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat supaya tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan bisa menjadi aktifitas yang positif bagi masyarakat.
"Kita mengajak semua elemen masyarakat untuk mensukseskan program ini, karena akan berdampak sangat baik bagi perkembangan di desa kita ini," ungkap Saipul.
Ia juga menyampaikan apresiasi sekalugus terima kasih telah dilaksanakannya program biopori di Desa Setungkeplingsar. Telebih lagi sebagai desa yang pertama dipilih oleh kampus yang dipimpin, Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah.
"Semoga program ini memberikan manfaat besar untuk kemajuan masyarakat dan menjadi bagian dari upaya mendukung program NTB Gemilang," ungkap pria yang mantan jurnalis itu.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas LHK NTB Jamal menuturkan, tujuan utama dari program biopori ini ialah untuk menekan angka sampah yang semakin menumpuk dengan cara memanfaatkan sampah tersebut.
"Kami tetap memberikan pendampingan kepada masyarakat semenjak program zero waste dikembangkan di NTB ini," tandasnya.
Senada dengan hal itu, Pembina Hamzanwadi Integrated Farming, Irwan Rahadi juga berpesan Biopori ini dikhususkan pemanfaatannya untuk sampah organik. Tujuan besarnya itu untuk mengurangi sampah yang sangat meresahkan kehidupan di masa mendatang.
"Biopori ini sangat penting, karena volume sampah organik di suatu rumah tangga itu pasti lebih banyak. Jadi salah satu solusinya yaitu dengan adanya biopori ini,"ulasnya.
Disisi lain, Sekretaris KKN-PAR IAIH NW Pancor, Daeng Sani Ferdiansyah mengatakan, untuk menjalankan program ini tentunya harus tetap ada pendampingan dan diberikan bimbingan terhadap masyarakat sasaran.
"Tentunya acara ini bukan hanya sekedar seremonial saja, namun nantinya melalui sosialisasi ini sebagai jalan pembuka supaya masyarakat bisa mengolah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat," ujarnya.
Di tempat yang sama, DPL kelompok 28 KKN-PAR IAIH NW Pancor, Siti Nurul Fitriani, M.Si menyampaikan, program biopori ini menjadi salah satu program unggulan di mahasiswa yang sedang KKN di Desa Setungkeplingsar. Ia berharap program ini menjadi awal yang baik untuk ke depannya.
"Sosialisasi ini bukan berakhir sampai di sini saja, namun ini adalah ujung tombak yang kami harapkan bisa menjadi perubahan awal di desa ini," terangnya.
Sebagaimana diketahui bahwa persoalan sampah ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua elemen, jika tidak dimulai dari sekarang maka akan menjadi masalah besar bagi kehidupan mendatang.
Hadir dalam Perwakilan dari Dinas LHK NTB, Pembina Hamzanwadi Integrated Farming, Irwan Rahadi beserta rombongan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Siti Nurul Firiani, peserta KKN dan sejumlah tokoh masyarakat desa setempat. (AK-NTB/01)
Foto:
Via
PENDIDIKAN
Post a Comment