Geram di-PHP Terus, Masyarakat Masbagik Kepung Kantor Bupati Lotim
LOMBOK TIMUR (aksarantb.com) -
Masyarakat Masbagik Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang tergabung dalam Forum Masbagik Bersatu (Formabes) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lotim, Senin 28 Maret 2022. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas sikap Bupati dan Wakil Bupati Lotim yang kerap memberikan janji palsu (PHP) kepada warga Masbagik.
Persoalan yang dituntut kali ini berupa peningkatan status Puskesmas Masbagik Baru menjadi Rumah Sakit Tipe D. Pasalnya peningkatan status ini merupakan salah satu janji bupati kepada masyarakat Masbagik agar pelayanan kesehatan lebih dekat.
Hadirnya rumah sakit tipe D ini, tentunya menjadi angin segar dan harapan bagi masyarakat Masbagik untuk segera diwujudkan. Terlebih berdasarkan aturan terbaru, semua Puskesmas terlebih dahulu harus merujuk pasien ke RS di Labuhan Haji untuk kemudian dirujuk ke RSUD dr. R. Soedjono Selong yang saat ini berstatus rumah sakit tipe B.Alur pelayanan ini dinilai cukup jauh dan mempersulit masyarakat, sehingga sudah semestinya rumah sakit dihadirkan di Kecamatan Masbagik untuk mengakomodir wilayah tetangga dari Kecamatan Masbagik.
Sayangnya rencana pemerintah ini tidak kunjung direalisasikan oleh pemerintah daerah sehingga masyarakat Masbagik merasa dibohongi dan dipermainkan. Bahkan Pemda Lotim cukup kecil mengalokasikan anggaran yakni sebesar, Rp750 juta. Sementara anggaran yang dibutuhkan dalam peralihan status itu sebesar, Rp20 miliar hingga Rp25 miliar.
Kordum Aksi, Bayu Ade Surya, dalam orasinya mengatakan apabila tuntutan masyarakat ini tidak dipenuhi, masyarakat Masbagik berencana untuk melakukan pemblokiran jalan negara di Kecamatan Masbagik dan menyetop segala kegiatan pemerintah daerah di Kecamatan Masbagik, Kecamatan Sikur serta beberapa wilayah yang akan mendapat manfaat akan hadirnya RS Tipe D di Masbagik.
Aksi unjuk rasa yang melibatkan semua pemerintah desa beserta perangkatnya di Kecamatan Masbagik juga akan melakukan aksi lanjutan besar-besaran dan memboikot semua sumber PAD yang dikelola oleh pemerintah berupa air PDAM, Perusahaan Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Paokmotong Masbagik, empat pasar di Kecamatan Masbagik dan lain sebagainya.
"Aksi ini akan terus kita lakukan dengan tuntutan supaya program pemerintah diarahkan ke wilayah utara. Salah satunya merealisasikan rumah sakit tipe D di Kecamatan Masbagik,"tambah salah satu orator aksi, Gita Purnadi.
Aksi yang sempat ricuh ini akan terus dikawal hingga Bupati dan Wakil Bupati Lotim menandatangani SK peningkatan status Puskesmas Masbagik Baru menjadi Rumah Sakit Tipe D dengan dibarengi pengalokasian anggaran yang lebih besar.
Dimana masyarakat Masbagik sudah geram lantaran kepala daerah saat ini kerap membohongi masyarakat Masbagik dan menganggap masyarakat Masbagik sebagai anak tiri berupa tidak adanya program yang digelontorkan ke wilayah Masbagik atau wilayah utara pada umumnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, Drs. H. M. Juaini Taofik, MAP, yang menemui massa aksi mengutarakan Pemda Lotim (bupati,red) akan menandatangani SK peningkatan status tersebut. Termasuk akan mengalokasikan tambahan anggaran yang saat ini sebesar, Rp750 juta di tahun 2022 menjadi Rp16 miliar di tahun 2023.
Sekda mengatakan, Bupati Lotim yang tidak sempat hadir menemui massa aksi akan menandatangi SK tersebut di Kantor Camat Masbagik dengan disaksikan langsung oleh masyarakat Masbagik. (yon)
Post a Comment