DPRD Lotim Lakukan Sidak ke PDAM Lotim
LOMBOK TIMUR (aksarantb.com) -
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang tergabung dalam Komisi III melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lotim, Kamis 3 Februari 2022. Sidak ini dilakukan untuk mengetahui sistem kerja dan penggunaan anggaran serta pendapatan oleh perusahaan milik daerah tersebut.
Sidak ini dipimpin langsung, Ketua Komisi III DPRD Lotim, H. Lalu Hasan Rahman, beserta jajaran. Turut tergabung dalam komisi III yaitu, Wakil Ketua DPRD Lotim, M. Badran Acsyid, SE. Sementara dari pihak PDAM, dihadiri langsung, Direktur Utama PDAM Lotim, Mudahan yang didampingi Direktur Umum, Operasional dan jajaran direksi lainnya.
Pada sidak yang berlangsung cukup alot ini, kalangan legislatif mempertanyakan sejumlah pengalokasian anggaran yang dikelola oleh PDAM Lotim, mulai dari pengalokasian gaji pegawai, pemeliharaan hingga sejumlah persoalan yang terjadi di PDAM Lotim.
Biaya direksi, biaya listrik, biaya hubungan langganan hingga biaya operasional lainnya menjadi sorotan kalangan legislatif. Melihat beban biaya di PDAM Lotim cukup besar dan rancu serta pendapatan dan dividen selaku salah satu BUMD di bawah Pemkab Lotim dinilai bocor. Sehingga dewan meminta supaya manajemen pengalokasian anggaran di PDAM Lotim perlu ditata kembali.
Adapun temuan dalam sidak dewan ini berupa pendapatan PDAM Lotim sebesar, Rp14 miliar, namun besaran biaya yang dikeluarkan sebesar, Rp18 miliar. Begitupun dari sisi gaji sebesar dialokasikan sebesar, Rp60 persen dari pendapatan.
"Ini yang coba harus diefisienkan serta meningkatkan kualitas kerja dan kesejahteraan,"harapnya.
Selanjutnya, kejanggalan yang ditemuka berupa penyewaan lahan sumber mata air di Tetebatu sebesar, Rp600 juta dalam kurun waktu tiga tahun. Menurut Hasan Rahman, biaya besar dengan rentan waktu cukup singkat ini akan menjadi persoalan dikemudian hari.
Sementara, Anggota Komisi III DPRD Lotim, Tanwir, mengharapkan supaya sebanding antara anggaran yang dikeluarkan dengan pendapatan yang ditoreh oleh PDAM Lotim. "Kita berharap supaya ada keseimbangan pengeluaran dan pendapatan,"pesannya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PDAM Lotim, Mudahan tidak menampik pendapatan yang cukup anjlok terjadi. Terutama pada masa Covid-19 kerugian sebelumnya, Rp6 miliar bertambah menjadi Rp8 miliar.
Terkait beban biaya inipun, kata dia, sulit untuk diganggu gugat karena sudah ada pos-pos anggaran peruntukkannya. Kendati demikian, pihaknya berjanji untuk terus meningkatkan kinerja serta memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan PDAM Lotim di tahun 2022 ini. (AK-NTB/yon)
Post a Comment