Berjibaku Melawan Corona, Lotim Persembahkan "Herd Immunity" untuk Dunia
Lombok Timur (aksarantb.com) -
Penyakit virus Corona (Covid-19) merupakan penyakit menular yang terjadi sejak tahun 2019. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina yang kemudian menyebar secara global. Tak Terkecuali di Indonesia, khususnya di Kabupaten Lotim Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Daerah yang memiliki jumlah penduduk 1,3 juta jiwa ini tentunya memiliki tugas besar dalam penanganan Covid-19. Pasalnya, mengendalikan Covid-19 yang penyebarannya begitu cepat harus dibarengi dengan langkah yang tidak hanya cepat, namun harus tepat.
Langkah-langkah yang cepat dan tepat itulah, Pemda Lotim berhasil membendung gelombang Covid-19. Pemda Lotim pun berhasil mencapai herd immunity dan menyatakan kepada dunia.
Menurut Ketua Satgas Vaksinasi, Drs. H. M. Juaini Taofik, MAP, keberhasilan ini merupakan buah sinergitas antara tenaga kesehatan, TNI-Polri dan OPD serta kesadaran masyarakat. Tak lupa, Sekda Lotim ini berterima kasih kepada awak media yang mendukung lewat informasi dan pemberitaan positif sehingga membuat masyarakat tidak merasa takut dengan vaksin.
Vaksinasi sendiri merupakan salah satu upaya mengatasi pandemi Covid-19 untuk membentuk kekebalan kelompok (herd Immunity) mengingat penularan Covid-19 sangat mudah. Terbentuknya kekebalan kelompok minimal 75% penduduk Lotim tervaksinasi sudah dituntaskan oleh Pemkab Lotim.
Untuk pencegahan agar terhindar dari paparan Covid-19 pun sangat mudah, yaitu dengan menerapkan 5 M Plus, yaitu memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan serta plus meningkatkan imunitas dengan olah raga rutin, konsumsi gizi seimbang serta berperilaku hidup bersih sehat.
Gejala klinis dari corona virus atau Covid-19 ini adalah demam, batuk, pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, letih, lesu. "Gejala ini bisa berupa gejala ringan, sedang sampai berat tergantung imunitas tubuh penderita dan besarnya paparan virus Covid-19,"terang Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim, Dr. H. Pathurrahman, SKM., M.AP.
Vaksinasi Covid-19 diberikan agar tubuh mengenali virus tersebut dan memproduksi serta merangsang terbentuknya kekebalan tubuh sehingga mampu melawan virus di dalam tubuh.
Dengan vaksinasi, harapannya dapat menurunkan kasus konfirmasi, menjaga produktivitas masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat serta mendorong terbentuknya kekebalan kelompok.
Berhasil terbendungnya kasus Corona di Kabupaten Lotim, menurut Sekda tentunya akan mempercepat pemulihan berbagai sektor, terutama sektor ekonomi masyarakat yang sangat terdampak pandemi Covid-19.
Diketahui, lesunya sektor ekonomi dialami perajin anyaman bambu di Desa Loyok, Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Dampak pandemi virus Corona (Covid-19) begitu memukul perekonomian para pengrajin. Kondisi tersebut terbukti dengan sepinya pembeli hampir dua tahun terakhir ini.
Hariatun, salah satu pengrajin bambu di Desa Loyok mengeluhkan kondisi yang dialaminya ini. Wisatawan yang semula menjadi langganan pembelian produknya itu kini pergi sejak terjadinya pandemi Covid-19. Iapun menjerit dan mengharap adanya bantuan dari pemerintah agar dapat bertahan.
Hariatun menuturkan, sebelum terjadinya pandemi Covid-19, pendapatan yang dapat dikantongi sebesar, Rp500 ribu hingga jutaan rupiah per harinya. Kondisi ini jauh berbeda akibat sepinya pembeli. Ironisnya, anyaman bambu yang sudah tersedia tidak luput dari kerusakan akibat dimakan rayap.
Hal yang sama dialami pekerja kreatif yang bergelut di industri mebel akibat virus Corona. Abdul Muis, warga Lendang Re Desa Paokmotong, Kecamatan Masbagik ini mengaku, transaksi penjualan mengalami penurunan yang cukup signifikan di masa pandemi ini dikarenakan berpengaruh terhadap daya beli.
Penjualan hanya berkisar lima sampai enam unit yang terjual, bahkan tidak ada sama sekali. Abdul Muis pun mengaku mulai kewalahan atas situasi ini karena harus menyetor cicilan di bank yang pernah dipinjamnya untuk menjalankan usahanya ini. (yon)
Post a Comment