Aksinya Disebut Ada Yang Tunggangi, Pendemo Kedatangan Mensos Tantang Bupati Lotim Bersumpah
Foto: Bupati Lotim, Drs. H. M. Sukiman Azmy dan Ketua FRB Lotim, Eko Rahadi |
Lotim - (aksarantb.com)
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Forum Rakyat Bersatu (FRB) Lotim, Eko Rahadi yang bersitegang dengan Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, angkat bicara terkait statemen Bupati Lotim, Drs. H. M. Sukiman Azmy, MM yang menduga aksinya itu ditunggangi oknum tertentu.
Eko-sapaan akrabnya siap bersumpah dengan bupati bahwa gerakannya itu murni dilakukan untuk membela hak-hak rakyat dan melakukan evaluasi terhadap Bansos di Kabupaten Lotim.
"Itu murni gerakan kami. Karena selama ini gerakan kami tidak pernah hiraukan oleh Pemda Lotim. Kalau ada yang danai, kalau ada yang tunggangi. Ayo kalau berani saya tantang pak bupati bersumpah di Masjid Raya mumpung hari Jumat,"tegasnya.
Ditegaskan Eko Rahadi, aksi itu tanpa pernah direncanakan sebelum-sebelumnya. Justru hanya dua jam direncanakan secara spontan di lokasi kunjungan kerja Mensos di Desa Tetebatu Selatan, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lotim.
Motivasi dilakukan aksi itupun, kata Eko Rahadi, supaya kebobrokan penyaluran Bansos di Kabupaten Lotim harus sampai ke Mensos. Terlebih yang menjadi lokasi kunjungan kerjanya itu merupakan rumah salah satu supplier di Kecamatan Sikur. "Tidak ada yang tunggangi, saya berani pertanggung jawabkan dunia akhirat itu,"tegasnya.
Eko bahkan menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menjadi seorang supplier. Maka dari itu, ia menantang bupati untuk bersumpah dan siapa yang berbohong dia akan mati. "Kita ini rakyat biasa, kita membela hak rakyat. Jadi omongan bupati itu ngawur, tidak benar,"tudingnya.
Lebih jauh disampaikan, niat atas tindakannya menerobos masuk untuk berdialog langsung dengan Mensos agar diketahui bahwa penyaluran Bansos khususnya di Kabupaten Lotim tidak merata. Kedua, tempat seorang menteri diterima itu merupaakn salah satu supplier di Kecamatan Sikur.
"Kalau memang ada pesanan. Silakan bupati buktikan. Siapa yang mesan. Kan bupati punya orang untuk menyelidiki itu,"tantang Eko Rahadi.
Eko menuturkan, kehadirannya di Desa Tetebatu Selatan yang menjadi tempat kunjungan kerja Mensos pada awal sekadar hadir untuk melihat situasi. Namun dikarenakan momennya cukup bagus, maka secara spontan menyuarakan aspirasinya dengan menerobos masuk ke pengamanan Mensos atas persoalan Bansos di Kabupaten Lotim.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Lotim, Drs. H. M. Sukiman Azmy, MM, menyebut keributan itu terjadi karena adanya pesanan orang-orang tertentu yang ingin masuk dalam supplier program BPNT.
Bupati menegaskan bahwa pada dasarnya kedatangan Mensos tidak ada masalah. Namun dikarenakan adanya kepentingan ekonomi serta adanya pesanan-pesanan tertentu sehingga terjadi keributan.
Terlebih, kata bupati, yang melakukan aksi pada saat kedatangan Mensos hingga terjadinya keributan adalah LSM dan mahasiswa itu-itu saja.
"Kan lok sekenok-sekenok no doang sik demo ino kan. Demo ine lok sekenok, demo ino lok sekenok. (Yang itu-itu saja yang demo. Demo ini yang itu, demo yang itu dia saja,"sebut bupati saat diwawancara aksarantb.com usai pemusnahan Miras, Jumat kemarin. (yon)
Post a Comment