BERITA
KEAGAMAAN
Digelar Secara Luring dan Daring, Hultah NWDI ke-86 di Pancor Dihadiri Sejumlah Menteri Kabinet dan Ulama Luar Negeri
PERINGATI: Peringatan Hultah NWDI ke-86 ini dihadiri sejumlah menteri kabinet dan syaikh dari berbagai negara melalui zoom, Minggu 29 Agustus 2021 lalu |
Lotim - (aksarantb.com)
Tasyakuran Nasional Hari Ulang Tahun (Hultah) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) ke-86 yang berlangsung di Musholla Al Abror Pancor Lombok Timur (Lotim) NTB, Ahad 29 Agustus 2021 secara hybrid berjalan lancar dan sesuai protokol kesehatan. Hultah NWDI ke-86 ini dihadiri sejumlah menteri kabinet dan ulama dari berbagai negara
Tamu undangan yang hadir secara virtual ini, di antaranya Menkopolhukam, Mahfud MD, Menteri Agama, Yaqut Kholil Kaumas, Menteri BUMN Erik Tohir, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kepala BNPT RI, Boy Rafli Amar, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nasir, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, dan banyak Syaikh dari Mekah, Yaman, serta Libanon serta tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak seribu orang melalui zoom meeting yang bisa gabung dan 400 jemaah secara langsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sementara ribuan jamah tidak bisa masuk lewat zoom mengikuti acara melalui siaran langsung melalui akun facebook dan youtube.
Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar (PBNWDI), TGKH. M. Zainul Majdi, MA, menyampaikan terima kasih kepada tamu undangan dan syaikh yang hadir dalam Hultah NWDI ke-86 di Pancor baik secara fisik maupun virtual. Kehadiran pejabat dan tamu undangan dari pemerintah pusat dan perwakilan dari berbagai negara diharapkan menjadi pendorong untuk melanjutkan perjuangan, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid yang merupakan pendiri NWDI, NBDI dan NW.
"Momentum Hultah NWDI ke-86 ini, semoga NWDI terus memberikan sumbangsih dalam setiap situasi dan ruang pengkhidmatan,"harap TGB yang juga mantab Gubernur NTB dua periode ini.
Menkopolhukam RI, Mahfud MD dalam sambutannya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersyukur, NWDI yang berusia 86 tahun telah banyak berkiprah dan berperan strategis dalam sejarah perkembangan bangsa di Indonesia dan dunia lslam.
“Kita berdoa agar NWDI ini semakin besar dan berkontribusi terhadap kemajuan peradaban bangsa. Kita bersyukur pada saat ini kita dapat mendoakan pendiri NWDI ini, Almagfurullah TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid,” ungkap Mahfud MD.
Menurut Mahfud, keberkahan itu baru bisa diperoleh salah satu caranya adalah dengan mengingat dan meneladani kepribadian dan perjuangan tuan guru selama hayat serta mewarisi semua ajaran kebaikan dan nilai-nilai yang ditanamkan pada jamaah.
Peran besar Almagfurullah tercatat sebagai bagian perjuangan kebangsaan Indonesia dari pra dan pasca kemerdekaan, khususnya dalam membangun dan mengembangkan pendidikan, sosial, dan dakwah Islamiyah.
“Peran besar itu, salah satunya dilakukan dengan mendirikan pesantren dan madrasah-madrasah NWDI yang dimulai pada tahun 1937, sehingga pada hari ini kita peringati dalam usia 86 tahun,"paparnya.
Bahkan menurut catatan, TGKH. Zainuddin Abdul Madjid yang mendirikan madrasah pertama untuk perempuan di Indonesia, yaitu Nahdlatul Bhanat Diniyah Islamiyah (NBDI). Hal ini menunjukan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan dan juga membangun emensipasi perempuan.
Melihat perjuangan Maulana Syaikh yang sangat gigih memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dan membangun agama dan bangsa melalui pondok-pondok pesantren, maka pemerintah RI menyematkan predikat Pahlawan Nasional kepada TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Majdid, sesuai dengan Keppres Nomor 115 Tahun 2017.
Menurut Mahfud, banyak hal yang dapat diteladani dari kepribadian dan kehidupan TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid ini. "Setidaknya ada empat catatan pendek saya tentang teladan yang dapat kita ambil dari kehidupan dan kepribadian beliau,"ucapnya.
Di antaranya, pertama menanamkan sikap optimisme. TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid mengajarkan sikap optimisme, karena optimis dan semangat juang sangat diperlukan untuk mengembangkan diri untuk merubah keadaan. Tidak bisa orang yang tidak punya sikap optimisme dan semangat itu akan berhasil di dalam perjuangannya,.
Seperti yang dicontohkan oleh Maulana Syaikh dalam semangat belajar. Pada usia 15 tahun berangkat ke Mekah untuk menuntut ilmu. Tanpa semangat kuat, maka dipastikan sulit berhasil.
Kedua, menempatkan pendidikan sebagai syarat kemajuan ummat dan bangsa. Untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan diperlukan insan-insan terdidik, maka demikian pula untuk mengisi kemerdekaan.
Ketiga, menautkan antara spirit beragama dan spirit nasionalisme, tidak memperhadapkan antara identitas keagamaan dengan ke-Indonesia-an. Keislaman dan ke-Indonesia-an adalah satu kesatuan yang terintegrasi.
“Sebaliknya yang dicontohkan oleh beliau, adalah menjadikan Islam sebagai basis lahirnya nasionalisme dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai rumah yang Islami secara damai,”tuturnya.
Kemudian tauladan yang ke empat adalah Almagfurullah Maulana Syaikh selalu menggunakan pendekatan kultural yang damai dalam mengembangkan Islam, tanpa merusak tatanan masyarakat dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran islam.
Pendekatan kultural tidak akan pernah melahirkan konflik penolakan, sebaliknya pendekatan ini telah mampu membuat nilai dan ajaran Islam yang merekat sampai ke akar budaya masyarakat, menyebar luas dan mendalam. "Hal inilah yang kita rasakan di Lombok,”terang Mahfud MD.
Ia berharap diusia ke-86 ini, NWDI tetap eksis dan terus memelihara tradisi-tradisi keagamaan. NWDI semakin besar dan maju sehingga terus dapat berkiprah melakukan pembinaan terhadap madrasah dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia
Sementara itu, Menteri BUMN Erik Tohir menyampaikan, ke depan NWDI
semakin maju dan turut serta membangun keseimbangan, membangun ekonomi ummat karena dunia terus mengalami perubahan, kemajuan teknologi juga semakin pesat.
Maka perubahan ini penuh tantangan seperti masa pandemi Covid-19 ini adalah masa yang betul-betul membutuhkan semangat. Ia mengajak semua untuk bersatu, menjaga keseimbangan dan pemerataan ekonomi agar jangan sampai yang miskin semakin miskin sementara yang kaya semakin kaya.
"Keseimbangan untuk disiplin protokol kesehatan, untuk memastikan roda ekonomi tetap berputar. Momentum silaturahim dalam rangka syukuran ini bisa menjadi momentum kita semua untuk menyatukan langkah. Sekali lagi selamat untuk 86 tahun NWDI mengabdi untuk negeri,"ucapnya.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Kholil Kaumas, mengatakan lahirnya NWDI merupakan cikal bakal lahir dan berkembang Madrasah di Pulau Lombok. Menurutnya sosok TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid merupakan pahlawan yang sangat mencintai negara Indonesia.
Penanggung Jawab Peringatan Hultah NWDI ke-86, H. M. Djamaluddin, mengatakan momentum Hultah NWDI ini sebagai ajang silaturrahmi antara jemaah NWDI dan sejumlah tamu undangan lainnya. Termasuk dengan pejabat negara.
Djamaluddin juga menegaskan, momen Hultah NWDI ini bukan sekadar merayakan dan memeriahkan peringatannya, namun lebih dari itu, yaitu memahami dan memaknai arti penting dari nilai-nilai perjuangan Maulana Syaikh, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid.
"Esensi dari peringatan Hultah NWDI ini adalah membumikan nilai-nilai perjuangan Maulana Syaikh TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid sebagai pejuang agama, bangsa, dan negara," papar Djamaluddin.
Sebagai generasi penerus, kata Djamaluddin, harus mampu mempertahankan semua ajaran-ajaran yang telah menjadi warisan dan amanah pendiri NWDI. Apalagi saat ini kehidupan beragama, bangsa dan bernegara banyak masuk ajaran atau paham yang jauh dari ahlussunnah wall jamaah.
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi NTB menyampaikan selamat Hultah ke-86 kepada Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). NWDI didirikan oleh, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pahlawan nasional kita sebagai jawaban sejarah masa itu dan masa depan dengan berbagai dinamika mencapai kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan mengisi kemerdekaan.
Usia 86 tahun, NWDI sudah semakin dewasa karena ditempa oleh fase sejarah yang dilalui dan kiprah yang diemban untuk kecerdasan dan kesejahteraan ummat dan bangsa. NWDI dengan kiprah di bidang pendidikan, dakwah, sosial dan ekonomi ummat telah teruji dalam pemikiran dan agenda penyadaran akan pentingnya merdeka sebagai modal utama dalam membangun peradaban.
"NWDI konsisten dalam menyelaraskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan pada pondasi Pancasila dan UUD 1945,"ungkapnya.
Saat ini dan seterusnya, kata Dr. Zul, semua berharap NWDI terus memberikan sumbangsih yang terbaik bagi pradaban ummat dan bangsa sebagaimana dicita-citakan pendirinya 86 tahun yang lalu. Pemerintah NTB menempatkan NWDI sebagai salah satu aset bangsa yang strategis dalam proses pembangunan yang terus kita galakkan bersama menuju kecerdasan dan kesejahteraan ummat dan bangsa.
Tantangan zaman yang semakin kompleks menjadi ruang pembelajaran sekaligus ranah pengabdian bagi kita semua sebagai tanggung jawab sejarah melanjutkan cita-cita pendiri NWDI. Dengan pengalaman panjang dalam berbagai fase sejarah, NWDI akan mampu memberikan kiprah nyata bagi modernisasi adab ummat dan bangsa.
"Selamat kepada NWDI, selamat dan sukses dengan seluruh agenda dan kiprahnya, semoga Allah selalu memberkahi setiap langkah dan kebersamaan, demi kecerdasan dan kesejahteraan bersama,"ucapnya. (*)
Tasyakuran Nasional Hari Ulang Tahun (Hultah) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) ke-86 yang berlangsung di Musholla Al Abror Pancor Lombok Timur (Lotim) NTB, Ahad 29 Agustus 2021 secara hybrid berjalan lancar dan sesuai protokol kesehatan. Hultah NWDI ke-86 ini dihadiri sejumlah menteri kabinet dan ulama dari berbagai negara
Tamu undangan yang hadir secara virtual ini, di antaranya Menkopolhukam, Mahfud MD, Menteri Agama, Yaqut Kholil Kaumas, Menteri BUMN Erik Tohir, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kepala BNPT RI, Boy Rafli Amar, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nasir, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, dan banyak Syaikh dari Mekah, Yaman, serta Libanon serta tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak seribu orang melalui zoom meeting yang bisa gabung dan 400 jemaah secara langsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sementara ribuan jamah tidak bisa masuk lewat zoom mengikuti acara melalui siaran langsung melalui akun facebook dan youtube.
Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar (PBNWDI), TGKH. M. Zainul Majdi, MA, menyampaikan terima kasih kepada tamu undangan dan syaikh yang hadir dalam Hultah NWDI ke-86 di Pancor baik secara fisik maupun virtual. Kehadiran pejabat dan tamu undangan dari pemerintah pusat dan perwakilan dari berbagai negara diharapkan menjadi pendorong untuk melanjutkan perjuangan, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid yang merupakan pendiri NWDI, NBDI dan NW.
"Momentum Hultah NWDI ke-86 ini, semoga NWDI terus memberikan sumbangsih dalam setiap situasi dan ruang pengkhidmatan,"harap TGB yang juga mantab Gubernur NTB dua periode ini.
Menkopolhukam RI, Mahfud MD dalam sambutannya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersyukur, NWDI yang berusia 86 tahun telah banyak berkiprah dan berperan strategis dalam sejarah perkembangan bangsa di Indonesia dan dunia lslam.
“Kita berdoa agar NWDI ini semakin besar dan berkontribusi terhadap kemajuan peradaban bangsa. Kita bersyukur pada saat ini kita dapat mendoakan pendiri NWDI ini, Almagfurullah TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid,” ungkap Mahfud MD.
Menurut Mahfud, keberkahan itu baru bisa diperoleh salah satu caranya adalah dengan mengingat dan meneladani kepribadian dan perjuangan tuan guru selama hayat serta mewarisi semua ajaran kebaikan dan nilai-nilai yang ditanamkan pada jamaah.
Peran besar Almagfurullah tercatat sebagai bagian perjuangan kebangsaan Indonesia dari pra dan pasca kemerdekaan, khususnya dalam membangun dan mengembangkan pendidikan, sosial, dan dakwah Islamiyah.
“Peran besar itu, salah satunya dilakukan dengan mendirikan pesantren dan madrasah-madrasah NWDI yang dimulai pada tahun 1937, sehingga pada hari ini kita peringati dalam usia 86 tahun,"paparnya.
Bahkan menurut catatan, TGKH. Zainuddin Abdul Madjid yang mendirikan madrasah pertama untuk perempuan di Indonesia, yaitu Nahdlatul Bhanat Diniyah Islamiyah (NBDI). Hal ini menunjukan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan dan juga membangun emensipasi perempuan.
Melihat perjuangan Maulana Syaikh yang sangat gigih memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dan membangun agama dan bangsa melalui pondok-pondok pesantren, maka pemerintah RI menyematkan predikat Pahlawan Nasional kepada TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Majdid, sesuai dengan Keppres Nomor 115 Tahun 2017.
Menurut Mahfud, banyak hal yang dapat diteladani dari kepribadian dan kehidupan TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid ini. "Setidaknya ada empat catatan pendek saya tentang teladan yang dapat kita ambil dari kehidupan dan kepribadian beliau,"ucapnya.
Di antaranya, pertama menanamkan sikap optimisme. TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid mengajarkan sikap optimisme, karena optimis dan semangat juang sangat diperlukan untuk mengembangkan diri untuk merubah keadaan. Tidak bisa orang yang tidak punya sikap optimisme dan semangat itu akan berhasil di dalam perjuangannya,.
Seperti yang dicontohkan oleh Maulana Syaikh dalam semangat belajar. Pada usia 15 tahun berangkat ke Mekah untuk menuntut ilmu. Tanpa semangat kuat, maka dipastikan sulit berhasil.
Kedua, menempatkan pendidikan sebagai syarat kemajuan ummat dan bangsa. Untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan diperlukan insan-insan terdidik, maka demikian pula untuk mengisi kemerdekaan.
Ketiga, menautkan antara spirit beragama dan spirit nasionalisme, tidak memperhadapkan antara identitas keagamaan dengan ke-Indonesia-an. Keislaman dan ke-Indonesia-an adalah satu kesatuan yang terintegrasi.
“Sebaliknya yang dicontohkan oleh beliau, adalah menjadikan Islam sebagai basis lahirnya nasionalisme dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai rumah yang Islami secara damai,”tuturnya.
Kemudian tauladan yang ke empat adalah Almagfurullah Maulana Syaikh selalu menggunakan pendekatan kultural yang damai dalam mengembangkan Islam, tanpa merusak tatanan masyarakat dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran islam.
Pendekatan kultural tidak akan pernah melahirkan konflik penolakan, sebaliknya pendekatan ini telah mampu membuat nilai dan ajaran Islam yang merekat sampai ke akar budaya masyarakat, menyebar luas dan mendalam. "Hal inilah yang kita rasakan di Lombok,”terang Mahfud MD.
Ia berharap diusia ke-86 ini, NWDI tetap eksis dan terus memelihara tradisi-tradisi keagamaan. NWDI semakin besar dan maju sehingga terus dapat berkiprah melakukan pembinaan terhadap madrasah dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia
Sementara itu, Menteri BUMN Erik Tohir menyampaikan, ke depan NWDI
semakin maju dan turut serta membangun keseimbangan, membangun ekonomi ummat karena dunia terus mengalami perubahan, kemajuan teknologi juga semakin pesat.
Maka perubahan ini penuh tantangan seperti masa pandemi Covid-19 ini adalah masa yang betul-betul membutuhkan semangat. Ia mengajak semua untuk bersatu, menjaga keseimbangan dan pemerataan ekonomi agar jangan sampai yang miskin semakin miskin sementara yang kaya semakin kaya.
"Keseimbangan untuk disiplin protokol kesehatan, untuk memastikan roda ekonomi tetap berputar. Momentum silaturahim dalam rangka syukuran ini bisa menjadi momentum kita semua untuk menyatukan langkah. Sekali lagi selamat untuk 86 tahun NWDI mengabdi untuk negeri,"ucapnya.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Kholil Kaumas, mengatakan lahirnya NWDI merupakan cikal bakal lahir dan berkembang Madrasah di Pulau Lombok. Menurutnya sosok TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid merupakan pahlawan yang sangat mencintai negara Indonesia.
Penanggung Jawab Peringatan Hultah NWDI ke-86, H. M. Djamaluddin, mengatakan momentum Hultah NWDI ini sebagai ajang silaturrahmi antara jemaah NWDI dan sejumlah tamu undangan lainnya. Termasuk dengan pejabat negara.
Djamaluddin juga menegaskan, momen Hultah NWDI ini bukan sekadar merayakan dan memeriahkan peringatannya, namun lebih dari itu, yaitu memahami dan memaknai arti penting dari nilai-nilai perjuangan Maulana Syaikh, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid.
"Esensi dari peringatan Hultah NWDI ini adalah membumikan nilai-nilai perjuangan Maulana Syaikh TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid sebagai pejuang agama, bangsa, dan negara," papar Djamaluddin.
Sebagai generasi penerus, kata Djamaluddin, harus mampu mempertahankan semua ajaran-ajaran yang telah menjadi warisan dan amanah pendiri NWDI. Apalagi saat ini kehidupan beragama, bangsa dan bernegara banyak masuk ajaran atau paham yang jauh dari ahlussunnah wall jamaah.
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi NTB menyampaikan selamat Hultah ke-86 kepada Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). NWDI didirikan oleh, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pahlawan nasional kita sebagai jawaban sejarah masa itu dan masa depan dengan berbagai dinamika mencapai kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan mengisi kemerdekaan.
Usia 86 tahun, NWDI sudah semakin dewasa karena ditempa oleh fase sejarah yang dilalui dan kiprah yang diemban untuk kecerdasan dan kesejahteraan ummat dan bangsa. NWDI dengan kiprah di bidang pendidikan, dakwah, sosial dan ekonomi ummat telah teruji dalam pemikiran dan agenda penyadaran akan pentingnya merdeka sebagai modal utama dalam membangun peradaban.
"NWDI konsisten dalam menyelaraskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan pada pondasi Pancasila dan UUD 1945,"ungkapnya.
Saat ini dan seterusnya, kata Dr. Zul, semua berharap NWDI terus memberikan sumbangsih yang terbaik bagi pradaban ummat dan bangsa sebagaimana dicita-citakan pendirinya 86 tahun yang lalu. Pemerintah NTB menempatkan NWDI sebagai salah satu aset bangsa yang strategis dalam proses pembangunan yang terus kita galakkan bersama menuju kecerdasan dan kesejahteraan ummat dan bangsa.
Tantangan zaman yang semakin kompleks menjadi ruang pembelajaran sekaligus ranah pengabdian bagi kita semua sebagai tanggung jawab sejarah melanjutkan cita-cita pendiri NWDI. Dengan pengalaman panjang dalam berbagai fase sejarah, NWDI akan mampu memberikan kiprah nyata bagi modernisasi adab ummat dan bangsa.
"Selamat kepada NWDI, selamat dan sukses dengan seluruh agenda dan kiprahnya, semoga Allah selalu memberkahi setiap langkah dan kebersamaan, demi kecerdasan dan kesejahteraan bersama,"ucapnya. (*)
Via
BERITA
Post a Comment